Laman

Jumat, 03 Oktober 2014

Ulangan Harian


 "KUMUHNYA" Cara Berpolitik DPR Masa Kini


 
Jakarta - Kericuhan sempat mewarnai sidang saat pemilihan Ketua DPR pada Kamis (2/10/2014) dinihari. Menurut pengamat politik Universitas Gajah Mada (UGM) Arie Sudjito, cara berpolitik para anggota legislatif Senayan itu kian hari kian 'kumuh'.

"Saya lihat itu kecenderungan DPR sekarang makin kumuh cara berpolitiknya. Makin masuk dalam 2 blok dan saling mengunci, akibatnya DPR makin buruk dengan manuver-manuver yang selama ini sudah jelek. Apalagi yang terakhir-terakhir ini saling nge-blok," terang Arie saat dihubungi, Jumat (3/10/2014) malam.

Terlebih lagi, citra DPR semakin buruk setelah nama Setya Novanto resmi diangkat menjadi Ketua DPR periode 2014-2019. Pasalnya, latar belakang politisi Partai Golkar itu sudah bermasalah. Ditambah lagi, pernyataan Ketua KPK Abraham Samad yang menyebut Setya Novanto berpotensi tersangkut masalah hukum.

"Kasus terakhir pemilihan Ketua DPR, Setya Novanto jelas bermasalah. Jadi bukan memperbaiki diri malah memperburuk citra, makin mempertegas situasi DPR makin memburuk. Jika lembaga representasi rakyat ini kredibelnya dipermasalahkan oleh KPK butuh ekstra parlemen yang harus mengimbangi. Karena ini tidak mengawal agenda reformasi tapi agenda kelompok, harus segera dibenahi," sambungnya.

"Perilaku WO, gaduh dan ricuh lama-lama makin mempermalukan dan rakyat akan menagih mandat. Baru dilantik saja kayak gini. Saya kira DPR ini menjadi sorotan publik kalau gagal memperbaiki diri dan memanfaatkan momentum untuk menata dengan agenda strategis. Maka dia akan kehilangan waktu dan legitimasinya rontok," kata Arie.

Dia menilai, bila DPR tidak segera berkaca diri, maka bukan tidak mungkin lembaganya mengalami pembusukan. Tak hanya itu, rakyat yang semula menaruh kepercayaan penuh terhadap para anggota dewan dan akan balik badan meninggalkan parlemen.

"Ini mengawali dengan buruk dan mempercepat pembusukan politik. Bahaya, demokrasi bisa menurun kalau parlemen seperti itu," tutupnya.


sumber  : http://news.detik.com/read/2014/10/04/100157/2709573/10/kumuhnya-cara-berpolitik-dpr-masa-kini?n991104466

OPINIKU :

        Menurut saya, seharusnya para DPR bertindak tegas dan seletif untuk mengambil keputusan siapa yang berhak menyandang gelar sebagai ketua. Kita juga harus melihat bagaimana latar belakang "dia" di dunia politik ini. Jika ketua DPR yang terpilih tersangkut permasalaan hukum, kita pasti harus melakukan pemilihan ulang lagi dan sama saja kita bekerja dua kali atau dalam bahasa jawanya mindo gaweni. dan resikonya DPR bisa dipandang buruk oleh rakyat. Maka dari itu selektiflah dalam memilih ketua DPR tidak asal -asalan  dalam memilih ketua DPR karena itu merupak contoh bagi rakyat.

           Semestinya DPR menjadi wakil dari rakyat dan menjadi contoh untuk rakyat. Tetapi kalau kerja DPRnya saja tidak baik, suka blog - blogan atau milih - milih siapa yang mau jadi contoh untuk rakyat ?
Dan bagaimana kondisi politik kedepan. apakah akan lebih baik dari tahun sebelumnya atau lebih baik.

         Seharusnya pertanyaan - pertanyaan tersebut juga menjadi dasar dalam pemilihan Ketua DPR. DPR yang sudah dipilih harus memikirkan benar - benar. Mana yang baik dan mana yang buruk. mana yang cocok untuk memimpin rakyat dan mana yang tidak. Apakah jika dimpimpin oleh si "A" akan lebih baik. Dan yang menjadi dasar terpenting adalah Latar belakang dia selam dia hidup di dunia politik tidak asal pilih. 



Kamis, 02 Oktober 2014

Tugas TIK : Journalistik (fakta)

Sugianto, warga Desa Karangren, Krejengan, Probolinggo, Jawa Timur tewas setelah petasan yang dirakitnya meledak. Sementara istrinya, Jamaah mengalami luka bakar yang cukup parah. Tak hanya itu, rumah Sugianto juga rusak akibat terkena ledakan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (2/10/2014), atap di bagian belakang runtuh dan seisi rumah Sugianto berantakan. 3 Rumah yang bersebelahan dengan rumah korban juga ikut rusak akibat ledakan petasan rakitan tersebut.

Menurut saksi mata, ledakan dibarengi dengan asap hitam yang mengepul dan sempat membuat warga sekitar panik dan berhamburan keluar. Saksi mata juga melihat Jamaah keluar rumah dengan kondisi terluka bakar.

Warga kemudian langsung membawa Jamaah ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Sedangkan Sugianto ditemukan tewas di dapur rumahnya.

Dari informasi yang didapat, Sugianto sedang merakit petasan untuk merayakan pernikahan anak pertamanya 2 pekan mendatang. Namun nahas, petasan yang disiapkan untuk acara bahagia justru mengakibatkan duka.

Hingga kini Jamaah masih terbaring lemah di RSUD Waluyo Jati, Kraksaan, Probolinggo. Ia menderita luka bakar serius di sebagian tubuhnya dan harus menjalani perawatan intensif. Saat ledakan terjadi, Jamaah sedang berada disamping Sugianto membantu merakit petasan. (Riz)

http://news.liputan6.com/read/2113149/petasan-rakitan-meledak-suami-tewas-dan-istri-terluka-parah

Kamis, 25 September 2014

Tugas TIK : WC Lokasi Belakang

 Bedasarkan pengamatan saya, WC lokasi belakang adalah salah satu tempat yang memprihatinkan di SMP Pius Bakti Utama Gombong. Dan termasuk dalam kategori tempat yang tak pernah berubah sedikit pun selama  hampir 2,5 tahun saya  bersekolah di SMP Pius. Kualitas air yang terkadang (tetapi lebih sering) banyak kotoran, dan ruang kamar mandi yang kotor, sekaligus WC yang bau   itu merupakan kondisi WC lokasi belakang saat ini.
Jujur, saya  sendiri terkadang merasa jijik pada saat berkunjung ke WC tersebut ketika sedang pelajaran di lokasi belakang. tapi bagaimana pun juga saya tidak bisa buang air di lokasi depan karena letaknya yang jauh dari lokasi belakang. Dan itu semua sempat membuat saya jengkel dan muncul  beberapa pertanyaan yang melintas dipikiran saya, dan berikut pertanyaannya

1. Kenapa tidak pernah ada perbaikan gedung wc lokasi belakang yang gelap , lembab , dan terkesan kotor
2. Kenapa sekolah lebih memilih mengecat tembok yang menurutku masih bisa dimaklumi  dibandingkan         denganWC belakang
3. Apa tidak ada yang merawat sampai seperti ini keadaanya

dan berikut jawaban - jawabn dari para guru tentang pertanyaanku

1. Kenapa tidak pernah ada perbaikan gedung wc lokasi belakang yang gelap, lembab, dan terkesan kotor ?
kalau menurut ramalanku hahah.. dugaanku  maksudnya, mungkin sekolah kurang memperhatikan dan lebih fokus untuk menanggulangi masalah membuang sampah sembarangan di lorong sekolah yang  sekarang sudah hampir bersih. Dan sekolah mungkin juga  tidak tahu bahwa ada hal yang penting yang harus diperhatikan yaitu WC belakanag sekolah. Tetapi ternyata dugaanku salah besar . Mengapa ? karena ternyata sekolah sudah memikirkan kondisi tersebut dan sekarang baru berencana untuk memperbaikinya. Menurut Pak tupar salah satu guru yang mengurus perihal tersebut, " Kami dan tim akan segera mengajukan usul kepada pak Enggar selaku kepala sekolah agar memperbaiki kondisi kamar mandi dan kami berencana untuk memperbaiki dengan minimal  memasang kramik yang lebih cerah warnannya agar terlihat bersih dan jadwal pengurasan bak mandi yang teatur agar air tetap bersih dan terbebas dari jentik - jentik ".

2. kenapa sekolah lebih memilih  mengecat tembok yang masih bisa dimaklumi keadaanya dibandingkan merenovasi WC ?
Menurut pendapat dari pak Agung selaku guru TIK di smp Pius Bakti Utama Gombong mungkin karena biaya yang kurang memadai. kalau mengecat kan lebih murah dibandingkan dengan merenovasi WC. tetapi menurt saya, tidak usah harus di renovasi, cukup dibersihkan, dirawat, dan diberi lampu sudah lebih dari baik dan lebih terlihat bersih.

3. Apa tidak ada yang merawat ?
Sebenarnya ada , yaitu Mas Toni selaku petugas pembantu pelaksana lokasi belakang. Tetapi karena mas Toni yang sibuk dan sering disuruh untuk ke bank, menyerahkan undangan, dsb. Jadi tugasnya membersihkan WC tidak terlaksana.
Saran saya untuk mas Toni, harus bisa mengatur waktunya dan lebih mementingkan yang utama.


Nahh.. petanyaan - pertanyaan yang membuat teman - teman jengkel saat berkunjung ke WC sudah terjawabkan ? Tinggal ditunggu yaa perubahannya..
harapan saya semoga usul saya ini bisa diterima dan di setujui oelh pak Enggar. Sehingga anak - anak menjadi lebih nyaman ketika berada di WC.
alasan saya kenapa usul saya dan beberapa guru berhak untuk diterima karena banyak siswa yang sudah koar - koar atau istilah sopanya menggerutu perihal WC yang berada di lokasi belakang. Tetapi mereka tidak berani untuk berbicara dan mengajukan usul kepada Kepala sekolah dan kondisinya yang sudash memprihatinkan,
jadi usul saya dan beberapa guru mohon dipikirkan ini karena juga merupakn salah satu keprihatinan sekolah kita.
Semoga perbaikan WC lokasi belakang dapat terlaksana dan segera dinikmati oleh warga SMP Pius B.U Gombong. Terimkasihhh

Jumat, 19 September 2014

Tugas TIK : Journalistik ( Opini)

Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Makmur Keliat menilai koalisi permanen yang dideklarasikan partai pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebagai anomali politik yang tidak memberikan pendidikan bagi rakyat.
Menurut Makmur, koalisi tersebut murni hanya untuk rekayasa kekuasaan yang sama sekali tak menempatkan rakyat sebagai subjek dalam politik.
“Koalisi permanen tidak memberikan pendidikan politik yang baik. Pernyataan koalisi permanen adalah anomali politik. Indonesia secara konstitusional adalah kabinet presidensial,” kata Makmur, di Jakarta, Senin (14/7).
Dia menjelaskan, dalam kabinet presidensial tidak dikenal istilah koalisi. Istilah koalisi hanya terdapat dalam kabinet parlementer.
Anomali lainnya, pemerintah baru belum terbentuk. Anggota DPR hasil pemilu 2014 bahkan belum dilantik.
“Bagaimana mungkin ada koalisi. Ini bisa dipersepsikan menjadi koalisi non-konstitusional, digerakkan oleh motif kekuasaan belaka dengan menggunakan metode psywar,” ujarnya.
Jadi, menurut pengajar FISIP UI ini, sebaiknya kalau memang sifatnya permanen, maka lebih baik tujuh partai itu bubar dan melebur jadi satu partai.
Terkait dengan koalisi permanen ini, Yusril Ihza Mahendra melalui akun twittternya @Yusrilihza_Mhd memprediksi koalisi yang dideklarasikan oleh Partai Gerindra, PAN, PKS, PPP, Golkar, PBB, dan PD pada waktunya nanti hanya akan menyisakan Gerindra dan PAN.
“Sulit percaya saya terbentuknya koalisi merah putih parpol-parpol pengusung Prabowo Hatta di DPR akan jadi koalisi permanen,” kata Yusrul dalam akun twitternya @Yusrilihza_Mhd, Senin (14/7).
Menurut Yusril, koalisi itu akan sulit bertahan bila Prabowo-Hatta kalah dalam Pilpres yang akan ditetapkan hasilnya KPU pada 22 Juli mendatang.
“Kalau Prabowo Hatta menang, barangkali koalisi merah putih itu akan relatif permanen lima tahun ke depan. Tapi kalau Prabowo Hatta kalah, sulit percaya saya koalisi ini akan permanen,” ujarnya.
Melihat komposisi yang ada di koalisi ini, sepertinya akan mudah goyah. Apalagi kalau pasangan Jokowi-JK memberikan tawaran kursi menteri.
“Makin banyak partai yang terima tawaran kursi menteri, makin cepat koalisi ini bubar. Akhirnya yang tersisa mungkin tinggal Gerindra dan PAN saja. Wabilkhusus bagi Partai Golkar yang tabiatnya selalu ingin melekat dengan kekuasaan. Mana tahan Golkar jadi partai oposisi,” sindir Yusril.
Menurut Yusril, Golkar berhajat dengan kekuasaan. Di kursi wapres ada JK dan bukan mustahil, JK digarap jadi Ketum atau jadi Ketua Wanbin Golkar lagi.
“Apalagi JK yang jadi Wapres. Golkar dan PDIP jadi saling butuh-membutuhkan. Pohon beringin hanya bisa tumbuh subur di tempat basah, bisa mati dia kalau tumbuh di tempat kering kerontang haha,” tulis Yusril.

sumber :  http://opininusantara.com/home/2014/07/15/pengamat-koalisi-permanen-haus-kekuasaan/

Tugas TIK : Journalistik (soft news )

Mahasiswa Unsoed Terkena Dampak Erupsi Slamet

Gunung Slamet kembali meletus, dan kini letusannya terdengar hingga kota purwokerto. Menurut salah satu mahasiswa Universitas Unsoed , letusan ini terdengar dari pukul 15.00. dan letusan terakhir terjadi pukul 19.00 . Satu jam setelah letusan terjadi tiba - tiba kota Purwokerto di guyur hujan pasir.
namun tidak himbauan dari pihak kampus untuk memulangkan lebih cepat, mahasiswa di universitas Unsoed melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasa.
Saat dimintai konfirmasi, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Surono membenarkan adanya letusan itu. Dia mengatakan letusan masih akan tetap berlangsung. Tapi, ia menekankan, aktivitas  dalam empat hari terakhir menurun dan tidak menunjukkan adanya gempa tremor. Ia menegaskan, status Gunung Slamet masih siaga.

sumber : http://www.tempo.co/read/news/2014/09/17/058607711/Mahasiswa-Unsoed-Rasakan-Dampak-Letusan-Gunung-Slamet

Tugas TIK : Jounalistik (Hard News)


Gunung Slamet meletus ringan Kamis dini hari. (11/9). Letusan terjadi puku 00.00, walaupun letusannya tergolong ringan tetapi Gunung Slamet mengelurkan lava pijar yang membuat resah apakah ini berdampak bahaya bagi mereka . Tetapi warga tetap bersikap tenang dan tetap ingin tinggal ditempat.
Berdasar data dari Pos Pengamatan Gunung Slamet di Pos Gambuhan, Pemalang, pada pukul 00.00–06.00 Kamis (11/9), terjadi embusan asap putih tebal setinggi 500–1.000 meter, 13 kali suara gemuruh, 52 kali dentuman sedang sampai kuat, dan lontaran material pijar setinggi 100–700 meter.
Untuk kegempaan, terjadi 44 kali gempa letusan, 53 gempa embusan, dan 3 gempa tremor harmonik. Namun, status gunung tertinggi di Jawa Tengah itu masih siaga atau dua level di atas normal.
Masih tingginya aktivitas vulkanis gunung berketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu juga tercatat dari banyaknya sinar api. Sedangkan pada Rabu pukul 18.00 sampai 00.00 sinar api tampak 75 kali dengan ketinggian 200–500 meter. ”Kalau sinar api itu belum tentu ada lontaran lava pijarnya,” ujar Ketua Pos Pengamatan Gunung Slamet Sudrajat.
Tetapi hal ini tidak berdampak buruk bagi pengunjung obyek wisata air panas Guci. tetap banyak pengunjung yang menikmati air panas guci walaupin keadaan gunung Slamet sedang bergejolak.



Selasa, 02 September 2014

Cerpen : Ratu Sampah



Kata itu berawal ketika aku mengikuti Latihan Kepimimpinan di Sumber Boyong, Kaliurang. Selama aku mengikuti kegiatan LDK di Sumber Boyong, aku dilatih berbagai macam hal yang bermanfaat dan mungkin hanya satu kali dalam seumur hidupku. Salah satunnya hidup peduli lingkungan dan kemiskinan.
            Aku sempat bingung ketika seorang panitia mengatakan “hidup peduli lingkungan dan kemiskinan”. Aku baru mengerti ketika aku di ajak ke Malioboro. Aku sempat berpikir, “ngapain ke Malioboro? Bawa uang juga enggak”. Eeee .. ternyata .. rencana tidak sejalan dengan  pikiranku, aku pikir suruh belanja, jalan dan lain – lain. Nggak taunya aku disuruh ngumpulin puntung  rokok hingga 500. “500 ? emang sampai segitu?”, gerutuku dalam hati. Aku berjalan bersama temanku yang biasa disapa Jessica
            Ketika aku memunguti puntung rokok, aku mengalami pergulatan batin yang cukup besar. Perasaan malu, gengsi, takut direndahkan itulah yang selalu aku pikirkan ketika mengambil puntung rokok yang ada di dalam selokan. Coba kalian bayangkan ke Malioboro mungutin puntung rokok yang kotor. Terkadang ketika aku berjalan melewati salah satu mall di Malioboro, banyak orang bertanya – tanya. Cukup jauh aku berjalan dari Maliboro  mall sampai Stasiun Tugu. Belum lagi panas matahari yang makin lama mencapai setinggi galah, udah keringetan, kepanasan, diguyur hujan dera lagi. Duhh.. pokoknya asyik deh .. hehe .. dari baju kering basah sampai kering lagi.
            Hampir  2 jam aku berjalan keliling Malioboro. Semua sibuk bertanya – tanya “Berapa jumlahmu?” “Mana aku mau liat puntung rokokmu?” “ihh banyak banget kamu dapetnya, nyari di mana sih”.semua penuh dengan pertanyaan yang nggak penting. Akhirnya kami tiba di salah satu sudut Malioboro. Kami dijelaskan berbagai macam hal. Ternyata tidak hanya memunguti puntung rokok, tetapi kami harus mencari makan sendiri dan berorasi di jalan atau tempat umum. Aku dan kelompokku mendapat jatah di depan gedung DPRD Jogjakarta. Sebelum kami berorasi aku dan temanku yang lainya diberi waktu satu jam untuk mencari makan tanpa uang. Maksudnya dengan cari kerja jadi imbalannya kita enggak perlu uang tetapi makan. Saat itu hanya makan yang ada dalam pikiranku karena perut sudah mulai keroncongan. Setelah tiga kali berkeliling Malioboro hasilnya nihil aku tidak dapat makan dan harus menunggu hingga pukul 19.00 baru aku mendapat makan. Padahal pagi aku tidak sempat makan. Ya, sudahlah aku tahan sampai jam 19.00 raungan perutku menjadi-jadi karena menahan lapar.
            Sore hari setelah semua mandi, kami menghitung jumlah puntung rokok yang tadi kami kumpulkan ternyata aku mendapatkan 450. ” nyaris banget tinggal 50 lagi “,  gerutuku  dalamhati. Kupikir tidak ada hukuman apapun. Eee.. ternyata brotowali buah terpahit dan gak enak berjalan – jalan mengisi perutku .”Pahit banget,!”gerutuku. Udah pahit banget nggak boleh minum lagi !Nggak hanya brotowali yang kumakan bawang putih satu siung masuk ke mulutku, cabe dua biji masuk juga kemulutku. Huh, perjuanganku nggak hanya sampai di sini saja aku harus bergulat dengan malam yang dingin melalui pohon salak yang sangat menyeramkan untuk mengambil teka – teki kalau gak dapat dan nggak bisa jawab brotowali, cabe , dan satu siung bawang menari – nari menuju mulutku. Hanya  diberi satu senter yang seperti lampu disko dan peluit. Maksudnya senter yang seperti lampu disko itu senter yang sudah kelap kelip. Belum lagi pas turun ada orang nyanyi di atas pohon, mirip kakak panitianya lagi. Setelah aku tanya ternyata bukan kakak panitia.
            Paginya kami diajak misa ( ibadah umat Katolik ) alam di atas bukit. Kebetulan hari itu cuaca sangat mendukung dan sangat cerah sehingga gunung merapi terlihat sangat gagah dan indah. “Sungguh indah ciptaan Tuhan, aku belum pernah melihat gunung Merapi seindah ini”, gumamku dalam hati. Kunikmati keagungan Tuhan pagi itu.
Pukul 11.00 kami bersiap untuk pulang dan sayonara. Sebelum kami semua pulang, pantia memberi waktu berdiskusi untuk rencana di sekolah. Aku dan temanku membuat rencana membuat sekolah menjadi bersih dan terbebas dari sampah dengan cara mengambili sampah yang berada di kelas, kantin, jalan , dan halaman sekolah.
Mengikuti kegiatan LDK ini membuat aku memiliki sejuta pengalaman yang aku bawa  sebagai oleh – oleh. Di sana kami juga dibekali 10 butir Kepemimpinan yang menjadi pedoman untuk mengerjakan tugas – tugas yang sudah kami rencanakan, diantaranya :
1.         Energi mengikuti imaginasi
2.         Kita semua adalah sama tak ada yang seperti tampaknya
3.         Bilang ‘A’ bikin ‘A’
4.         Satu bicara yang lain mendengarkan
5.         Totalitas, tidak setengah – setengah
6.         Proaktif dan inisiatif
7.         Kreatif : berpikir bercabang – cabang
8.         Mengedepankan rasa dari pada otak
9.         Mau walaupun sukar justru karena sukar
10.     Kita hanya bisa memberikan apa yang kita miliki
Setelah terpotong libur semester, Aku masuk sekolah dan memulai aktifitas pembelajaran seperti biasa. Menurut pengamatan temanku ada beberapa perbedaan dalam diriku. aku terlihat lebih peduli lingkungan  setelah aku mengikuti LDK. Tetapi ada beberapa temanku yang mengejek aku. Aku sih enjoy aja,  karena memunguti sampah memang tugasku sebagai Leadership yang baik. Walaupun ada rasa malu, gengsi dan sangat takut direndahkan oleh teman – temanku apalagi dijauhi karena dibilang sok bersih.
            Perjuanganku nggak hanya sampai di sini saja. Aku harus rela meninggalkan pelajaran karena harus menghadiri pertemuan bulanan. Belum lagi ejekan temanku, seperti, “orang gila” , “huu pemulung” , dan lain – lain. Aku juga harus mengorbankan perasaan karena kalau aku main selalu didiemin dikirain aku sok bersih, sok peduli, sok sibuk , sombong. “Ternyata orang kalau mau berbuat baik pasti pertama selalu dimusuhi yaa”,gerutu dalam hati. Emang kalau berbuat baik itu salah ya? Harus dimusuhi? Pertanyaan itulah yang selalu aku pikirkan setiap kali aku diejek oleh teman – temanku. Aku punya suatu kisah, hingga temenku njauhin aku sampai berminggu – minggu, begini kisahnya.
            Suatu pagi temenku bertanya, “ ngapain sih kamu Jeng ngambilin sampah nggak jelas?” Aku hanya menjawab, “ya kalau bukan kita siapa lagi?” Aku pikir dengan jawabanku seperti itu dia menjadi tergerak hatinya. Ternyata dugaanku meleset sangat jauh. Jawabanku malah membuat dia sakit hati. Karena kekesalan dia sama aku sampai – sampai kalau aku lewat dia ngomong, “tuh ada sampah ambil tuh yang merasa pemulung”, teriak dia. Selama sebulan penuh aku mengalami pergulatan batin yang cukup besar. Rasanya kaya gak mau sekolah karena kalau udah sampai sekolah hanya jadi bahan ejekan, gosipan, dan lain – lain. Anehnya hanya aku yang dimusuhin. Apakah aku terlalu berlebihan? Apakah aku sombong? pertanyaan itulah yang selalu aku tanya – tanyakan ketika masuk sekolah. Aku menjadi lebih bersemangat ketika salah seorang temanku memberi semangat, aku merasa senang karena masih ada teman yang bisa menghargai aku. Tetapi, permasalahan itu masih membekas dan mungkin nggak akan pernah hilang. Bahkan sampai sekarang mereka masih menyembunyikan berbagai rahasia yang mungkin isinya gosipan tentang diriku. Sampai sekarang pun ejekan masih dilontarkan oleh mereka. “seperti orang cleaning service” salah satu ejekan yang mebuat aku sakit hati bahkan aku pun dijuluki ratu sampah.
            Jika aku bermain sama mereka selalu aku yang disalahkan. Padahal apa yang aku lakukan  belum tentu salah. Di mata mereka mungkin aku seorang yang selalu salah tidak pernah benar. Yang kulakukan selalu salah, mereka merasa diri mereka yang paling benar karena kelakuan mereka yang membuatku malas bermain lagi dengan mereka. Lagi pula masih ada teman lain yang mau berteman denganku dan menerimaku apa adanya.
            Mengikuti kegiatana YCS ini juga harus rela tertinggal pelajaran seperti yang telah aku katakan pada awal cerita, karena banyak pertemuan yang harus dihadiri mulai dari pertemuan rutin tiap bulan, sharing, sosialisasi, dan lain – lain. Aku sulit mengerjar pelajaran yang tertinggal jauh hingga membuat nilai turun. Walaupun enggak begitu jelek tapi juga membuat aku kecewa. Di kelas 8 ini aku lebih bersungguh – sungguh dan berlatih untuk mengatur waktu.  Waktu  untuk bermain, waktu untuk belajar, dan waktu untuk iternetan.
            Kegitan YCS yang aku ikuti juga lumayan menguntungkan. Menjadi sering mendapat sanjungan dari guru dan perhatian lebih dari guru. Guru pun menjadi lebih peduli pada lingkungan sekitar. Yang membuatku sangat terharu ketika kepala sekolah mengelap tempat sampah ketika para siswa  sedang proses belajar mengajar dan beliau sedang ada waktu luang. Terkadang juga aku melihat kepala sekolahku  mengambili dedaunan yang berjatuhan di tanah. Mengelap daun – daun yang dipenuhi debu.
            Tak hanya kepala sekolah, guru dan  karyawan, ada juga  beberapa temanku yang tertarik dengan kegiatanku. Aku bersyukur dan bangga ketika mereka tertarik dengan kegiatanku. Tak hanya sebagai aksi, bahkan salah seorang guru pun melakukan aksiku untuk menghukum anak – anak yang tidak mnegerjakan  tugas.
            Setelah berjalan sekitar tiga bulan, kami menambahkan beberapa program baru, diantaranya membuat perlombaan kelas terbersih. Caranya, setiap minggu kami berkumpul untuk mengambil sampah yang berada di loker meja dan lantai. Setelah satu bulan ditotal dan pada akhir bulan kami mengumumkan juara kelas terbersih dan terkotor. Yang mendapatkan kelas terkotor juga tetap di bacakan dan membuat mereka malu. Karena rasa malu itu mereka berusaha keras  agar membuat kelas mereka  menjadi yang terbersih untuk selamanya.
            Aku tidak menyangka, enam bulan aku telah melakukan aksiku suka duka aku jalani hingga membuat temanku tergerak untuk peduli lingkungan sekitar, menjadikan  sekolah menjadi lebih nyaman, indah , dan bersih membuahkan hasil yang luar biasa.   Semua berawal dari aku LDK yang dilatih sedemikian rupa menjadi leadership yang peduli lingkungan dan dapat memimpin bangsa untuk masa depan yang cerah. Ratu sampah yang semula membuat aku sakit hati kini membuat aku bangga.
            Sekarang sekolah menjadi lebih nyaman, enak dipandang, dan selalu bersih dari sampah. Aku sangat bangga pada teman – temanku dan sekolahku. Kalau tidak karena kerja sama dengan teman sekolahku tidak mungkin sebersih sekarang. Sekolah yang hijau tak ada sampah  yang berserakan dan nyaman itulah sekolahku.
            Dari semua kegiatanku ini aku hanya mengambil kesimpulan dengan sebuah moto yang menjadi pedoman dalam hidup saya untuk menuju masa depan yang cerah dan dapat memimpin bangsa sebagai leadership yang bertanggung jawab dan bijaksana .
            Choose the best and be the best” itulah motoku, yang berarti “pilihlah yang terbaik dan jadilah yang terbaik”  jadi kita harus memilih menjadi leadership yang lebih baik dan jadilah leadership yang terbaik.

Sabtu, 19 Juli 2014

TRANSFORMERS 4 

hello guys !
Pasti taukan film Transformers Age of Extinction atau yang biasa kalian sebut Transformers 4, di sini kita akan bahas sedikit tentang Transformers 4. 
film yang dibintangi oleh Nicola Peltz ini sangat digemari oleh hampir seluruh rakyat Indonesia, tidak hanya para remaja yang berbondong - bondong untuk datang ke bioskop  menyaksikan film tersebut tetapi para orang tua juga banyak yang tertarik untuk menontonnya.
Saking larisnya  banyak orang harus mengantri berjam - jam untuk mendaptkan sebuah ticket film yang diputar kuarang lebih dua setengah jam itu.
Oke fix, sekarang kita berbicara fakta yang ada berdasarkan pengalamanku sendiri.
pada hari Sabtu, nggak tau tanggal berapa aku lupa. Aku datang ke bioskop XXI Jogjakarta ( Empire )  bersama dengan saudara sepupuku, aku santai aja soalnya aku udah pesen tiket lewat onnline atau apalah aku lupa istilahnya. aku shock waktu aku liat antrian ticket untuk menonton film Transformers 4 sampai dibuat 3 sap yang panjangnya sampai parkiran, wow banget. Aku nunggu di bioskop cukup lama, pukul 15.10 filmpun dimulai aku memasuki gedung bioskop. Setelah dua setengah jam aku melihat film tersebut, aku berfikir,"nggak rugi juga ya bayar 50.000, filmya keren dan ceritanya juga dikemas secara menarik sehingga tidak membuat penonton bosan melihatnya"
So ? tunggu apa lagi yang belom nonton Transformers Age of Extinction,jangan sampai ketinggalan !